Langsung ke konten utama

Pedang dan Tameng untuk Berperang Melawan MALAS

Memang sifat dasar setiap makhluk hidup terutama manusia pasti punya yang namanya nafsu. Nafsu itu sendiri ada yang bersifat bagus atau baik ada juga yang bersifat buruk atau jelek, Cuma kadar di dalam diri tiap orang aja yang berbeda. Salah satu contoh nafsu yang ke arah buruk, dianggap biasa saja dan perlahan tapi pasti bakal menghancurkan hidupmu yaitu MALAS.


Malas menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah keadaan dimana tidak mau bekerja atau mengerjakan sesuatu.

Segala suatu kegiatan atau aktivitas apabila sudah diawali dengan kata malas pasti akan berakhir dengan NOL besar, karena tidak ada kegiatan yang dilakukan. Nah lantas bagaimana caranya melakukan aktivitas ‘Perlawanan’ tersebut kalo rasa malas udah tertanam dalam di dalam diri. Itu yang jadi permasalahan besarnya yang akan aku coba deduksikan.

Malas banyak macamnya, tapi secara umum malas itu ada malas beribadah, malas belajar, malas bekerja, dan malas mengerjakan tugas-tugas.

Berdasarkan pengalaman pribadi aku yang malasnya super duper dan gak ketulungan lagi, ada beberapa saran yang bisa aku kasih tau, mungkin ada kesamaan sama postingan-postingan blog lain, tapi sumpah aku ga ada nyontek yaa, murni berdasarkan pengalaman pribadi. Namun untuk hasilnya kembali kepada pribadi masing-masing lagi yaa, apakah itu lebih banyak nafsu kearah kebaikan atau malah sebaliknya. Langsung aja yaaa.

  • NIAT. Setiap kegiatan yang akan dilakukan bahkan kegiatan dadakan sekalipun pasti ada niatnya terlebih dahulu, jadi langkah pertama menghilangkan ‘malas melawan rasa malas’ adalah niat, bukan niat sekedar niat tapi niat yang benar-benar kuat.

  • TEKAD. Tekad atau kemauan terlahir dari niat yang kuat sebelumnya tadi. Tekad juga bisa semakin kuat karena adanya motivasi, dorongan ataupun semangat, baik dari dalam diri sendiri maupun dari lingkunan dan orang lain.

  • AKSI. Semalas apapun kamu kalo kamu kalo kamu udah punya niat dan tekad yang kuat, kamu pasti bisa melawan rasa malas tersebut. Jika dianalogikan ke sebuah peperangan, niat dan tekad tadi adalah sebuah pedang dan tameng, sedangkan rasa malas itu ada musuh besarmu. Jika kamu sudah punya senjata tinggal kamu angkat senjata tersebut dan berperanglah.


Tiga langkah tersebut jika sekedar dibaca mungkin memang terlihat sangat simpel namun jika dijalani sangat berat pada tiap tahapannya. Semua memang berat pada awalnya, namun apabila sudah dijalani bakal terasa ringan. Rasa ringan itu bukan karena sesuatu itu menjadi ringan tetapi karena kamu yang jadi lebih kuat.

Contoh sederhananya yang selalu kita laksanakan SHOLAT (khusus muslim) mungkin bisa di analogikan dengan ibadah sesuai agama dan keyakinan masing-masing. Godaan iblis yang menyesatkan agar kita tidak melaksanakan kewajiban kita itu maka timbullah rasa malas melaksanakan sholat. Sesuai dengan tahapan-tahapannya yang udah aku sebutin tadi.

  • NIAT, di dalam diri tiap insan yang beragama pasti pernah terbesit walaupun sangat sekilas niat untuk melaksanakan sholat, namun mungkin niat tersebut tidak cukup kuat untuk melawan bisikan kuat rasa malas dari iblis. Namun jika kamu sudah punya niat maka bersyukurlah, setidaknya kamu sudah memijak sebuah langkah awal menuju kebaikan.

  • TEKAD. kuatkan tekad dan keinginan, perbanyak motivasi, misalkan merenungi hakikat hidup kita untuk beribadah kepada sang pencipta serta berbuat baik kepada sesama. Sholat itu tidak lebih lama dari ketika kita ngerumpi, nonton ataupun main gadget. Perbanyak mendengarkan ceramah agama meskipun cuma sambil lewat yaa setidaknya walaupun sedikit pasti ada yang menyentuh hati. Dengan merenungi hal-hal semacam itu maka motivasi diri akan semakin kuat. Sedangkan untuk motivasi dari luar atau lingkungan bisa meminta bantuan kepada orang sekitar, misal dari orang tua, saudara ataupun teman-teman untuk bisa mengajak untuk sama-sama sholat.

  • AKSI. Seberat apapun rasa malas yang hinggap di dirimu paksalah untuk bangkit dan ambilah air wudhu dan laksanakanlah sholat dengan sekhusuk mungkin, nikmatilah tiap detik kedekatanmu bersama sang pencipta, terakhir berdoalah agar dirimu bisa istiqomah dan selalu diberi kekuatan untuk melawan rasa malas tersebut.


Itu Cuma satu kasus diantara banyak kasus malas yang lain. Ingat malas hari maka malas hari esok, malas hari esok maka akan malas hari esoknya lagi, dan begitulah seterusnya. Malas sangat berbahaya untuk masa depanmu apalagi jika umurmu masih muda, jangan biarkan malas menguasai dirimu, beranilah keluar dari zona nyamanmu karena jalan hidup tidak cuma satu dan tidak selalu mulus. Semoga bermanfaat dan doakan diriku bisa melawan ras malas yang ada di dalam diriku ini yaa.

Jika ada kritik, saran, masukan, sanggahan dan komentar yang inin ditambahkan, senang senang hati aku menerimanya di kolom  komentar di bawah ini J

Komentar

Postingan populer dari blog ini

#MAJourney 03 - Wasana Praja IB Baju Preman (Sahur On The Road Bandung)

Diliat dari judul aja kayaknya istilahnya gak familiar untuk umum ya. Nah sebelum aku mulai ceritain, aku kasih kamus mini istilah anak IPDN ala-ala mentari. Wasana Praja : Tingkatan tertinggi senioritas di IPDN; Tingkat 4; Bentar lagi lulus.

#MAJourney 05 - Samperin Keluarga Jauuuuuhhhhhhhhhhhh di Pulau Kambang Kalimantan Selatan

Yeayyyy, ada kesempatan lagi buat berbagi cerita. Kali ini cerita jalan-jalan yang spesial. Spesial bukan karena telornya dua tapiiii karena aku bersama orang yang spesial banget bagi aku. Yaitu mama aku.  Sabtu pagi yang cerah, aku dan mama sama-sama bangun agak siang, aku yang memang kebo dan mama yang setelah shubuh balik tidur lagi. Aku agak bergegas bersiap dan sarapan, karena rencananya hari ini kami mau jalan-jalan ke pasar terapung di Banjarmasin.