Selamat tinggal dua ribu dua puluh.
Tahun yang penuh pancaroba, baik fisik maupun psikis. Cerah, berawan, mendung bahkan badai yang tak terduga datang silih berganti.
Tahun dimana aku menemukan banyak cahaya kebaikan ditengah-tengah kelamnya kegelapan.
Tahun dimana aku kehilangan diri sendiri sekaligus menemukan pribadi yang baru.
Tahun dimana keadaan membuatku menemukan zona-zona nyaman dan lingkungan yang baru, bahkan yang tak terpikirkan sebelumnya.
Tahun yang membuat pikiranku semakin terbuka lebar terhadap lingkungan.
Tahun yang mengajarkanku untuk tak hanya sekedar melihat sikap dan sifat seseorang berdasarkan penampilan dan cangkangnya semata
Tahun yang cukup banyak menorehkan bekas luka.
Tahun yang penuh gejolak.
Tahun yang memberikan banyak pengalaman dan pelajaran hidup.
Terimakasih dua ribu dua puluh.
Terimakasih untuk semua orang dengan beragam karakter yang telah kau hadirkan selama setahun terakhir.
Tidak ada sebab tanpa akibat dan dan tidak ada akibat tanpa penyebab.
Tawaku hari ini tercipta dari proses tetesan air mata. Dan air mataku hari ini tercipta karena tawaku sebelumnya.
Terimakasih untuk tidak menghancurkanku dan akhirnya membuatku semakin kuat.
Sekali lagi, terimakasih dua ribu dua puluh.
Komentar
Posting Komentar