Mengeluh dan melihat ke arah rumput tetangga tak akan habisnya.
Selalu merasa paling menderita.
Rumput tetangga pun selalu lebih hijau.
Tak ada salahnya mengeluh kan?
Hanya saja berkeluh kesahnya yang harus pada tempatnya (kayak sampah).
Setelah puas mengeluh, ketika hati sudah meluapkan semua lava keluh kesahnya yang meluap-luap.
Coba lah tengok orang lain yang hidupnya lebih menderita.
Tengok juga tetangga yang bahkan tak punya halaman untuk ditumbuhi rumput hijau.
Hidup telus berlanjut, mentari kan tetap bersinar.
Berbahagialah.
Besok tanggal 1 Ramadhan. Tahun ke-9 sahur dan taraweh pertama tanpa orangtua.
Anak rantau.
Tak ada manja-manja ketika mata terlalu berat untuk sahur. Hanya dering keras alarm tanpa henti yang membangunkan.
Ahh.
Setidaknya tahun pertama sampai ketiga masih teobati dengan adanya Tante, Om dan beberapa Sepupu yang krucil-krucil dan memancing buat diusilin.
Tahun keempat sampai kedelapan masih ada sahabat-sahabat yang cukup gila untuk membuat ngakak sekedar mengobati lara rindu di sudut kecil hati masing-masing.
Tahun ini, tahun kesembilan. Yang pasti hanya ditemani TV tabung 14 kilo (iya kilo).
ha !!!
Jangan Manja.
BERSYUKUR. banyak hal yang bisa disyukuri.
Komentar
Posting Komentar